Selasa, 13 Oktober 2015

Makalah Hasil Penelitian Biologi " EKOSISTEM KEBUN"

Hay guys, makalah ini pertama kalinya gua buat dengan cara penelitian secara langsung ke kebon orng wkwkw.. gak cuman sendri tpi ramean sama kawan-kawan :). Biasanya gue cuman bisa copas dri internet, kali ini gue harus ngerjain dengan beneran :).
Sebelum ngerjain FOLLOW INSTAGRAM saya dulu yaa @fijriani01

Langsung aja liat makalahnya








LAPORAN HASIL PENELITIAN
EKOSISTEM KEBUN

disusun oleh;

DI SUSUN OLEH
FIJRIANI JULI KARTIKA .P.

X.5

SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG








KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi mengenai tanaman Ekosistem Kebun ini.

Adapun makalah biologi tentang Ekosistem Kebun ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Fijriani Juli Kartika .P.

Penulis







Tujuan:
1.    Mengetahui komponen-komponen penyusun ekosistem kebun
2.    Mengatahui rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang terdapat pada ekosistem kebun

Tabel hasil pengamatan:
                             Komponen Abiotik:
No
Komponen Abiotik
Jumlah
1
Batu
Banyak
2
Tanah
Tidak terhingga
3
Air
Lumayan Banyak
4
Cahaya
Tidak terhingga
5
Suhu
Tidak terhingga
6
Udara
Panas
7
Sampah
Banyak

                             Komponen Biotik:

No
Komponen Biotik
Jumlah
1
Pohon
Banyak
2
Rumput
Banyak
3
Bunga
Banyak
4
Lumut
Lumayan Banyak
5
Lalat
6
6
Semut Hitam
Banyak
7
Ulat
2
8
Kupu-Kupu
2
9
Belalang
1
10
Burung Kecil
5
11
Elang
1
12
Ular
0

Soal Diskusi di Buku Cetak (hal: 180)
Pertanyaan:
1.     Sebutkan komponen apa saja yang menyusun ekosistem?
2.     Sebutkan interaksi dan simbiosis apa saja yang terjadi di lingkungan tersebut?
3.     Bagaimanakah jika di dalam suatu ekosistem tidak terdapat dekomposer?
4.     Apa yang terjadi jika salah satu komponen penyusun organisme hilang?
Jawaban!
1.     A. Komponen Abiotik
B. Komponen Biotik

2.     Pola Interaksi
Contohnya pada Paku Simbar Menjangan menempel pada batang pohon ketapang. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya interaksi antarorganisme. Tumbuhan paku mempunyai keuntungan mendapatkan tempat hidup, pohon ketapang tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dengan adanya tumbuhan paku. Interaksi seperti ini disebut komensalisme.
a. Komensalisme
Komensalisme adalah interaksi yang saling menguntungkan satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contoh Epifit yang tumbuh pada tumbuhan inang. Tumbuhan anggrek yang hidup menempel pada pohon (inang), memanfaatkan inang hanya sebagai tempat fisik untuk hidup. Tumbuhan inang tidak mendapat tekanan (dirugikan) dengan adanya tumbuhan anggrek.
b. Mutualisme
Bentuk interaksi dimana kedua pasangan yang berinteraksi saling menguntungkan. Contoh umum mutualisme adalah penyerbukan yang dilakukan oleh serangga.
c. Parasitisme
Hubungan di antara dua organisme, yang satu sebagai parasit dan yang lain sebagai inang. Parasit memperoleh keuntungan dari kehidupan bersama ini dengan mendapatkan bahan makanan, sedangkan inang tertekan (dirugikan). Contoh hubungan antara tumbuhan Beluntas (Plucea indica) dengan Tali putri.

3.     Jika dalam suatu ekosistem tidak ada pengurainya tentu saja keseimbangan, kelestarian lingkungan, dan kegiatan simbiosis di dalamnya tidak dapat berlangsung secara baik. Bakteri berguna untuk menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana dan berguna bagi makhluk hidup lainnya. Sehingga keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah
4.     Hilangnya salah satu mata rantai dalam rantai makanan menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem sehingga beberapa mata rantai mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan beberapa mata rantai mengalami penurunan.





Pembahasan
a.       Jelaskan komponen Biotik dan Abiotik!
b.      Buatlah Rantai Makanan yang tebentuk dalam ekosistem Kebun (minimal 2) disertai penjelasan!
c.       Buatlah jaring-jaring makanan disertai penjelasan!

Jawaban!
a.     A. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci, kompo-nen abiotik merupakan keadaan fi sik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut. Contoh komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah, garam mineral, suhu, kelembapan, derajat keasaman (pH), topografi, dan iklim).
a.         Air
Hampir semua makhluk hidup membutuhkan  air. Karena itu, air merupakan komponen yang sangat vital bagi kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air. Meskipun demikian, kebutuhan organisme akan air tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan ketersediaan air di suatu daerah, tidak  sama antara daerah satu dengan yang lainnya. Komponen abiotik lainnya adalah udara. Kita tidak bisa menyangkal bahwa peranan udara sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Oksigen yang kita gunakan untuk bernapas atau CO2 yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis juga berasal dari udara. Bahkan bumi kita pun dilindungi oleh atmosfer yang merupakan lapisan-lapisan udara.
b.         Udara
Keadaan udara di suatu tepat dipengaruhi oleh cahaya matahari, kelembaban, dan juga temperatur (suhu). Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh suatu daerah akan mempengaruhi kelembaban atau kadar uap air di udara. Selain itu, cahaya matahari juga menyebabkan peningkatan suhu atau temperatur udara. Adanya perbedaan temperatur menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara, sehingga udara mengalir atau bergerak membentuk angin. Kesemuanya memberikan pengaruh bagi organisme).
c.         Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama semua makhluk hidup, karena dengannya tumbuhan dapat berfotosintesis. Sedangkan keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi kecepatan penguapan air dari permukaan tubuh organisme. Organisme yang hidup di dae-rah panas (suhu udara tinggi dan kelembaban rendah) akan berupaya untuk mengurangi penguapan air dari dalam tubuh, misalnya onta yang merupakan hewan khas padang pasir. Sedangkan beruang kutub, karena hidup di lingkungan yang sangat dingin, beradaptasi dengan memiliki bulu yang tebal. Selain itu, perbedaan suhu udara juga bisa menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat perbedaan tekanan. Sehingga organisme akan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Contohnya pada tumbuhan. Tumbuhan yang hidup di daerah dengan angin yang kencang, daerah pantai misalnya,  membentuk sistem perakaran yang kuat dan batang yang elastis supaya tidak mudah patah ketika diterpa angin. Contohnya jenis tumbuhan tersebut adalah cemara udang
d.        Tanah
Selain air, udara, dan cahaya matahari, keberadaan suatu ekosistem juga dipengaruhi oleh kondisi tanah. Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis organisme, terutamatumbuhan. Adanya tumbuhan akan menjadikan suatu daerah memiliki berbagai organisme pemakan tumbuhan dan organisme lain yang me-makan pemakan tumbuhan tersebut. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman (pH), tekstur (komposisi partikel tanah), dan kandungan garam mineral atau unsur haranya
e.         Garam Mineral
Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk pertumbuhan. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh, dan untuk proses metebolisme.
f.          Suhu
Suhu adalah derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara di berbagai ekosistem berbeda-beda, bergantung pada garis lintang dan ketinggian tempat.
g.         Kelembapan
Kelembapan di suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari, angin, dan curah hujan.
h.         Derajat Keasaman (pH)
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada pH optimum, yaitu berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.
i.           Topografi
Topografi  adalah letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan air laut (altitude) atau dipandang dari garis bujur dan garis lintang (latitude). Topografi  yang berbeda menyebabkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembaban, tekanan udara, dan suhu udara, sehingga topografi  dapat menggambarkan distribusi makhluk hidup. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata di suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama (30 tahun), terbentuk oleh interaksi berbagai komponen abiotik seperti kelembaban udara, suhu, curah hujan, cahaya matahari dan lainnya
j.           Iklim
Iklim mempunyai hubungan yang erat dengan komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah. Contohnya adalah di daerah yang beriklim tropis, seperti Indonesia, memiliki hutan yang lebat dan kaya akan keanekaragaman hayati yang disebut hutan hujan tropis sedang kan di daerah subtropis hutan seperti itu tidak dijumpai

B. Komponen Biotik

Komponen biotik meliputi semua jenis makhluk hidup yang ada pada suatu ekosistem. Contoh komponen biotik adalah manusia,hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Menurut peranannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai. Organisme yang berperan sebagai produsen  adalah semua organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Organisme ini disebut organisme autotrof, contohnya adalah tumbuhan hijau. Sedangkan organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof ) berperan sebagai konsumen
a.         Produsen (Autotrof)
Tumbuhan merupakan organisme autotrof karena dapat membuat makanan sendiri melalui  fotosintesis. Dalam proses ini, bahan anorganik diubah menjadi senyawa organik dengan bantuan sinar matahari. Melalui proses fotosintesis, gas  hasil buangan organisme lain diubah oleh tumbuhan menjadi zat gula, oksigen, dan energy ( Sowarno, 2009).
b.        Konsumen (Heterotrof)
Berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsinya, konsumen dibedakan menjadi tiga macam
a)        Herbivora adalah organisme pemakan tumbuhan. Contohnya adalah kerbau, sapi, kambing, kelinci, dan zebra.
b)        Karnivora adalah organisme pemakan hewan (daging). Misalnya singa, serigala, harimau, kucing, dan elang.
c)        Omnivora adalah organisme pemakan segala jenis makanan, baik tumbuhan maupun hewan. Contoh omnivora adalah ayam, itik, dan manusia.
c.         Dekomposer (Pengurai)
      Selain produsen dan konsumen, terdapat pula organisme yang berperan sebagai pengurai. Hilangnya tumbuhan dan hewan yang telah mati ini disebabkan oleh aktivitas organisme pengurai atau dekomposer. Mereka berperan menguraikan (melakukan dekomposisi) sisa-sisa organisme yang sudah mati (detritus). Karena memakan detritus, organisme ini disebut juga detritivora (Budiati, 2006).
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat.
Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.      Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
2.         Kompetisi
Merupakan interaksi antarpopulasi, bila antar populasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
3.        Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa, dan burung hantu dengan tikus.
4.         Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Jadi organism yang lain (parasit) mendapat keuntungan. Contohnya tumbuhan tali putri (Cuscuta sp.) yang hidup menumpang pada tanaman lain.
5.         Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
6.         Amensalisme
Amensalisme adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak yang lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi atau tidak berakibat apa-apa (tidak rugi dan tidak untung). Contohnya Nerium oleandermenghasilkan racun oleandrin yang mematikan bagi manusia.
7.     Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. Adanya perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas. Perubahan-perubahan yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah. Perubahan ekosistem akan berakhir setelah terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimbang datang gangguan dari luar, kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi akan selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru (Sativani,2010).
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut (Anonim,2012).
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan atas dua macam (Anonim,2012):
1.         Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Contoh : padang rumput, gurun,laut.
2.         Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang terjadi karena buatan manusia.
Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun.

a.      
Rumput sebagai produsen, jadi rumput dimakan oleh ulat, ulat dimakan oleh burung kecil dan terakhir burung kecil di makan oleh elang


Rumput dimakan semut. Semut dimakan oleh belalang, dan belalang dimakan oleh               burung



            Bunga di makan oleh kupu-kupu, kupu-kupu dimakan oleh serangga.
b.    http://www.anneahira.com/images_wp/jaring-jaring-makanan.jpg
Rumput dimakan oleh belalang, ulat dan tikus. Pohon dimakan tikus. Tikus dimakan ular. Ulat dan belalang dimakan ayam. Belalang dan ulat dimakan katak. Katak dimakan oleh ular. Tikus, katak dan ayam dimakan oleh elang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar