Hay guys, makalah ini pertama kalinya gua buat dengan cara penelitian secara langsung ke kebon orng wkwkw.. gak cuman sendri tpi ramean sama kawan-kawan :). Biasanya gue cuman bisa copas dri internet, kali ini gue harus ngerjain dengan beneran :).
Sebelum ngerjain FOLLOW INSTAGRAM saya dulu yaa @fijriani01
Langsung aja liat makalahnya
LAPORAN HASIL
PENELITIAN
EKOSISTEM KEBUN
disusun oleh;

FIJRIANI
JULI KARTIKA .P.
X.5
SMA AL-AZHAR 3 BANDAR
LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
biologi mengenai tanaman Ekosistem Kebun
ini.
Adapun makalah biologi tentang Ekosistem Kebun ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Adapun makalah biologi tentang Ekosistem Kebun ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Fijriani Juli Kartika .P.
Penulis
Tujuan:
1. Mengetahui
komponen-komponen penyusun ekosistem kebun
2. Mengatahui
rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang terdapat pada ekosistem kebun
Tabel hasil pengamatan:
Komponen
Abiotik:
No
|
Komponen Abiotik
|
Jumlah
|
1
|
Batu
|
Banyak
|
2
|
Tanah
|
Tidak terhingga
|
3
|
Air
|
Lumayan Banyak
|
4
|
Cahaya
|
Tidak terhingga
|
5
|
Suhu
|
Tidak terhingga
|
6
|
Udara
|
Panas
|
7
|
Sampah
|
Banyak
|
Komponen Biotik:
No
|
Komponen Biotik
|
Jumlah
|
1
|
Pohon
|
Banyak
|
2
|
Rumput
|
Banyak
|
3
|
Bunga
|
Banyak
|
4
|
Lumut
|
Lumayan Banyak
|
5
|
Lalat
|
6
|
6
|
Semut Hitam
|
Banyak
|
7
|
Ulat
|
2
|
8
|
Kupu-Kupu
|
2
|
9
|
Belalang
|
1
|
10
|
Burung Kecil
|
5
|
11
|
Elang
|
1
|
12
|
Ular
|
0
|
Soal Diskusi di Buku Cetak (hal:
180)
Pertanyaan:
1.
Sebutkan komponen apa saja yang menyusun
ekosistem?
2.
Sebutkan interaksi dan simbiosis apa
saja yang terjadi di lingkungan tersebut?
3.
Bagaimanakah jika di dalam suatu
ekosistem tidak terdapat dekomposer?
4.
Apa yang terjadi jika salah satu
komponen penyusun organisme hilang?
Jawaban!
1.
A. Komponen Abiotik
B. Komponen Biotik
2. Pola
Interaksi
Contohnya pada Paku Simbar Menjangan menempel pada batang pohon ketapang. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya interaksi antarorganisme. Tumbuhan paku mempunyai keuntungan mendapatkan tempat hidup, pohon ketapang tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dengan adanya tumbuhan paku. Interaksi seperti ini disebut komensalisme.
a. Komensalisme
Komensalisme adalah interaksi yang saling menguntungkan satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contoh Epifit yang tumbuh pada tumbuhan inang. Tumbuhan anggrek yang hidup menempel pada pohon (inang), memanfaatkan inang hanya sebagai tempat fisik untuk hidup. Tumbuhan inang tidak mendapat tekanan (dirugikan) dengan adanya tumbuhan anggrek.
b. Mutualisme
Bentuk interaksi dimana kedua pasangan yang berinteraksi saling menguntungkan. Contoh umum mutualisme adalah penyerbukan yang dilakukan oleh serangga.
c. Parasitisme
Hubungan di antara dua organisme, yang satu sebagai parasit dan yang lain sebagai inang. Parasit memperoleh keuntungan dari kehidupan bersama ini dengan mendapatkan bahan makanan, sedangkan inang tertekan (dirugikan). Contoh hubungan antara tumbuhan Beluntas (Plucea indica) dengan Tali putri.
Contohnya pada Paku Simbar Menjangan menempel pada batang pohon ketapang. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya interaksi antarorganisme. Tumbuhan paku mempunyai keuntungan mendapatkan tempat hidup, pohon ketapang tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dengan adanya tumbuhan paku. Interaksi seperti ini disebut komensalisme.
a. Komensalisme
Komensalisme adalah interaksi yang saling menguntungkan satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contoh Epifit yang tumbuh pada tumbuhan inang. Tumbuhan anggrek yang hidup menempel pada pohon (inang), memanfaatkan inang hanya sebagai tempat fisik untuk hidup. Tumbuhan inang tidak mendapat tekanan (dirugikan) dengan adanya tumbuhan anggrek.
b. Mutualisme
Bentuk interaksi dimana kedua pasangan yang berinteraksi saling menguntungkan. Contoh umum mutualisme adalah penyerbukan yang dilakukan oleh serangga.
c. Parasitisme
Hubungan di antara dua organisme, yang satu sebagai parasit dan yang lain sebagai inang. Parasit memperoleh keuntungan dari kehidupan bersama ini dengan mendapatkan bahan makanan, sedangkan inang tertekan (dirugikan). Contoh hubungan antara tumbuhan Beluntas (Plucea indica) dengan Tali putri.
3. Jika dalam suatu ekosistem tidak ada
pengurainya tentu saja keseimbangan, kelestarian lingkungan, dan kegiatan
simbiosis di dalamnya tidak dapat berlangsung secara baik. Bakteri berguna
untuk menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran
organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa
organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih
sederhana dan berguna bagi makhluk hidup lainnya. Sehingga keberadaan bakteri
ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri
membersihkan dunia dari sampah-sampah
4. Hilangnya salah satu mata rantai dalam rantai
makanan menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem sehingga
beberapa mata rantai mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan beberapa
mata rantai mengalami penurunan.
Pembahasan
a.
Jelaskan komponen Biotik dan Abiotik!
b.
Buatlah Rantai Makanan yang tebentuk
dalam ekosistem Kebun (minimal 2) disertai penjelasan!
c.
Buatlah jaring-jaring makanan disertai
penjelasan!
Jawaban!
a.
A. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen
penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci,
kompo-nen abiotik merupakan keadaan fi sik dan kimia di sekitar organisme yang
menjadi medium dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme
tersebut. Contoh komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah,
garam mineral, suhu, kelembapan, derajat keasaman (pH), topografi, dan iklim).
a. Air
Hampir semua makhluk hidup
membutuhkan air. Karena itu, air merupakan komponen yang sangat vital
bagi kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air dan tidak
ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air. Meskipun demikian,
kebutuhan organisme akan air tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya.
Begitu pula dengan ketersediaan air di suatu daerah, tidak sama antara daerah
satu dengan yang lainnya. Komponen abiotik lainnya adalah udara. Kita tidak
bisa menyangkal bahwa peranan udara sangat penting bagi kehidupan di bumi ini.
Oksigen yang kita gunakan untuk bernapas atau CO2 yang diperlukan tumbuhan
untuk berfotosintesis juga berasal dari udara. Bahkan bumi kita pun dilindungi
oleh atmosfer yang merupakan lapisan-lapisan udara.
b. Udara
Keadaan
udara di suatu tepat dipengaruhi oleh cahaya matahari, kelembaban, dan juga
temperatur (suhu). Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh suatu daerah
akan mempengaruhi kelembaban atau kadar uap air di udara. Selain itu, cahaya
matahari juga menyebabkan peningkatan suhu atau temperatur udara. Adanya
perbedaan temperatur menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara, sehingga
udara mengalir atau bergerak membentuk angin. Kesemuanya memberikan pengaruh
bagi organisme).
c. Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sumber
energi utama semua makhluk hidup, karena dengannya tumbuhan dapat
berfotosintesis. Sedangkan keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi
kecepatan penguapan air dari permukaan tubuh organisme. Organisme yang hidup di
dae-rah panas (suhu udara tinggi dan kelembaban rendah) akan berupaya untuk
mengurangi penguapan air dari dalam tubuh, misalnya onta yang merupakan hewan
khas padang pasir. Sedangkan beruang kutub, karena hidup di lingkungan yang
sangat dingin, beradaptasi dengan memiliki bulu yang tebal. Selain itu,
perbedaan suhu udara juga bisa menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat
perbedaan tekanan. Sehingga organisme akan menyesuaikan diri dengan kondisi
tersebut. Contohnya pada tumbuhan. Tumbuhan yang hidup di daerah dengan angin
yang kencang, daerah pantai misalnya, membentuk sistem perakaran yang
kuat dan batang yang elastis supaya tidak mudah patah ketika diterpa angin.
Contohnya jenis tumbuhan tersebut adalah cemara udang
d. Tanah
Selain air, udara, dan cahaya
matahari, keberadaan suatu ekosistem juga dipengaruhi oleh kondisi tanah. Tanah
merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis organisme, terutamatumbuhan. Adanya
tumbuhan akan menjadikan suatu daerah memiliki berbagai organisme pemakan
tumbuhan dan organisme lain yang me-makan pemakan tumbuhan tersebut. Kualitas
tanah bisa dilihat dari derajat keasaman (pH), tekstur (komposisi partikel
tanah), dan kandungan garam mineral atau unsur haranya
e. Garam Mineral
Tumbuhan menyerap garam mineral dari
dalam tanah untuk pertumbuhan. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk
menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh, dan untuk
proses metebolisme.
f. Suhu
Suhu adalah derajat energi panas
yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang bersumber dari matahari. Suhu
udara di berbagai ekosistem berbeda-beda, bergantung pada garis lintang dan
ketinggian tempat.
g. Kelembapan
Kelembapan di suatu ekosistem
dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari, angin, dan curah hujan.
h. Derajat Keasaman (pH)
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik
pada pH optimum, yaitu berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah
hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.
i. Topografi
Topografi adalah letak suatu
tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan air laut (altitude) atau
dipandang dari garis bujur dan garis lintang (latitude). Topografi yang
berbeda menyebabkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembaban, tekanan
udara, dan suhu udara, sehingga topografi dapat menggambarkan distribusi
makhluk hidup. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata di suatu
tempat yang luas dalam waktu yang lama (30 tahun), terbentuk oleh interaksi
berbagai komponen abiotik seperti kelembaban udara, suhu, curah hujan, cahaya
matahari dan lainnya
j. Iklim
Iklim mempunyai hubungan yang erat
dengan komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah. Contohnya adalah di daerah yang
beriklim tropis, seperti Indonesia, memiliki hutan yang lebat dan kaya akan
keanekaragaman hayati yang disebut hutan hujan tropis sedang kan di daerah
subtropis hutan seperti itu tidak dijumpai
B. Komponen Biotik
Komponen biotik meliputi semua jenis
makhluk hidup yang ada pada suatu ekosistem. Contoh komponen biotik adalah
manusia,hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Menurut peranannya dalam
ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen,
konsumen, dan pengurai. Organisme yang berperan sebagai produsen adalah
semua organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Organisme ini disebut
organisme autotrof, contohnya adalah tumbuhan hijau. Sedangkan organisme yang
tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof ) berperan sebagai konsumen
a. Produsen (Autotrof)
Tumbuhan merupakan organisme autotrof
karena dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Dalam proses
ini, bahan anorganik diubah menjadi senyawa organik dengan bantuan sinar
matahari. Melalui proses fotosintesis, gas hasil buangan organisme
lain diubah oleh tumbuhan menjadi zat gula, oksigen, dan energy ( Sowarno,
2009).
b. Konsumen (Heterotrof)
Berdasarkan jenis makanan yang
dikonsumsinya, konsumen dibedakan menjadi tiga macam
a) Herbivora adalah organisme pemakan
tumbuhan. Contohnya adalah kerbau, sapi, kambing, kelinci, dan zebra.
b) Karnivora adalah organisme pemakan hewan
(daging). Misalnya singa, serigala, harimau, kucing, dan elang.
c) Omnivora adalah organisme pemakan segala
jenis makanan, baik tumbuhan maupun hewan. Contoh omnivora adalah ayam, itik,
dan manusia.
c. Dekomposer (Pengurai)
Selain produsen dan konsumen, terdapat pula organisme yang berperan sebagai pengurai. Hilangnya tumbuhan dan hewan yang telah mati ini disebabkan oleh aktivitas organisme pengurai atau dekomposer. Mereka berperan menguraikan (melakukan dekomposisi) sisa-sisa organisme yang sudah mati (detritus). Karena memakan detritus, organisme ini disebut juga detritivora (Budiati, 2006).
Selain produsen dan konsumen, terdapat pula organisme yang berperan sebagai pengurai. Hilangnya tumbuhan dan hewan yang telah mati ini disebabkan oleh aktivitas organisme pengurai atau dekomposer. Mereka berperan menguraikan (melakukan dekomposisi) sisa-sisa organisme yang sudah mati (detritus). Karena memakan detritus, organisme ini disebut juga detritivora (Budiati, 2006).
Semua makhluk hidup selalu
bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu
dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme
dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat.
Interaksi antarorganisme dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1.
Netral
Hubungan tidak saling mengganggu
antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung
dan sapi.
2.
Kompetisi
Merupakan
interaksi antarpopulasi, bila antar populasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh,
persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
3.
Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan
pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak
dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi
mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa, dan burung hantu
dengan tikus.
4. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme
yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan
mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
Jadi organism yang lain (parasit) mendapat keuntungan. Contohnya tumbuhan tali
putri (Cuscuta sp.) yang hidup menumpang pada tanaman lain.
5. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak
dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
6. Amensalisme
Amensalisme adalah interaksi antara dua
spesies atau lebih yang berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak
yang lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi atau tidak berakibat
apa-apa (tidak rugi dan tidak untung). Contohnya Nerium oleandermenghasilkan racun oleandrin yang mematikan bagi manusia.
7. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan.
Dengan adanya interaksi-interaksi
tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan
untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. Adanya
perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas.
Perubahan-perubahan yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah. Perubahan
ekosistem akan berakhir setelah terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan ini
merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimbang datang gangguan
dari luar, kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi akan
selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru (Sativani,2010).
Secara garis besar ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan
dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut (Anonim,2012).
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan
atas dua macam (Anonim,2012):
1. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara
alami tanpa campur tangan manusia. Contoh : padang rumput, gurun,laut.
2. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang
terjadi karena buatan manusia.
Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun.
a.

Rumput
sebagai produsen, jadi rumput dimakan oleh ulat, ulat dimakan oleh burung kecil
dan terakhir burung kecil di makan oleh elang

Rumput dimakan semut. Semut
dimakan oleh belalang, dan belalang dimakan oleh burung

Bunga
di makan oleh kupu-kupu, kupu-kupu dimakan oleh serangga.
b. 

Rumput dimakan oleh belalang,
ulat dan tikus. Pohon dimakan tikus. Tikus dimakan ular. Ulat dan belalang
dimakan ayam. Belalang dan ulat dimakan katak. Katak dimakan oleh ular. Tikus,
katak dan ayam dimakan oleh elang